Sabtu, 31 Maret 2012

Tugas Bahasa Indonesia 2

MAKALAH
PENGANGGURAN DI INDONESIA

BAB 1
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Kami mengambil judul PENGANGGURAN DI INDONESIA, karena kami merasa untuk keadaan saat ini masalah pengangguran sudah sangat tinggi jumlahnya terutama  di Indonesia khususnya.
Pengangguran tak pernah lepas dari negara yang sedang berkembang. Mereka ada karena bertambah pesatnya jumlah penduduk tanpa ada keseimbangan antara lahan untuk mencari kerja dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah. Selain itu juga dikarenakan mutu kualitas mereka masih jauh di bawah batas minimal kualitas SDA yang diinginkan oleh perusahaan. Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan. Menurut data yang kami ambil di tahun 2005, Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2E LIPI) memprediksi bahwa jumlah pengangguran tahun ini (2005) akan meningkat menjadi 11,833 juta orang. Angka tersebut belum termasuk eks tenaga kerja Indonesia (TKI) yang kembali ke Tanah Air dari Malaysia dan pengangguran akibat bencana tsunami di Aceh. "Angka ini berbeda dengan yang dikeluarkan pemerintah yang menyatakan pengangguran pada 2005 sekitar 9,9juta orang," kata Koordinator P2E LIPI, Wijaya Adi, kepada wartawan di Jakarta. Menurut Wijaya, tingginya angka pengangguran terkait dengan fenomena yang muncul pada masa krisis, yaitu pertumbuhan ekonomi ditopang oleh pertumbuhan konsumsi, padahal konsumsi tidak memberikan pengaruh kepada penyerapan tenaga kerja.
Angka pengangguran di Indonesia pada 2010 diperkirakan masih akan berada di kisaran 10 persen. Target pertumbuhan ekonomi yang hanya sebesar 5,5 persen dinilai tidak cukup untuk menyerap tenaga kerja di usia produktif. "Anggaran belanja negara yang kurang dalam peningkatan infrastruktur jelas tidak bisa menekan angka pengangguran. Jenis & macam pengangguran pun ada beberapa, di antaranya adalah: Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment, Pengangguran Struktural / Structural Unemployment, Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment, dan Pengangguran Siklikal.
Dalam makalah kami ini, kami akan berusaha untuk mengulas sebagian kecil permasalahan pengangguran di Indonesia dan memberikan bantuan solusi pada pemerintah, siapa tahu solusi yang kami berikan nanti bisa berguna dan dapat di realisasikan secara langsung oleh pemerintah atau badan-badan yang mempunyai hubungan dengan masalah pengangguran ini.

B.     FOKUS MASALAH

1.      Apakah pengertian pengangguran?
2.      Apa sajakah jenis pengangguran?
3.      Apakah yang menjadi faktor penyebab banyaknya pengangguran di Indonesia?
4.      Upaya apa yang dilakukan oleh pemerintah guna mengatasi masalah pengangguran yang ada?
5.      Apakah akibat yang di hadapai jika pengangguran semakin bertambah?
6.      Bagaimana solusi yang tepat untuk menangani pengangguran di Indonesia? 
 
BAB II
PEMBAHASAN

1.      PENGERTIAN PENGANGGURAN DAN DEFINISINYA
Dalam indikator ekonomi makro ada tiga hal terutama yang menjadi pokok permasalahan ekonomi makro:
1.            Masalah Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat dikategorikan baik jika angka pertumbuhan positif dan bukannya negatif.
2.            Masalah Inflasi
Inflasi adalah indikator pergerakan harga-harga barang dan jasa secara umum, yang secara bersamaan juga berkaitan dengan kemampuan daya beli. Inflasi mencerminkan stabilitas harga, semakin rendah nilai suatu inflasi berarti semakin besar adanya kecenderungan ke arah stabilitas harga. Namun masalah inflasi tidak hanya berkaitan dengan melonjaknya harga suatu barang dan jasa. Inflasi juga sangat berkaitan dengan purchasing power atau daya beli dari masyaraka. Sedangkan daya beli masyarakat sangat bergantung kepada upah riil. Inflasi sebenarnya tidak terlalu bermasalah jika kenaikan harga dibarengi dengan kenaikan upah riil.
  1. Pengangguran
Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolah smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan. Masalah pengangguran telah menjadi momok yang begitu menakutkan khususnya di negara-negara berkembang seperti di Indonesia. Negara berkembang sering kali dihadapkan dengan besarnya angka pengangguran karena sempitnya lapangan pekerjaan dan besarnya jumlah penduduk. Sempitnya lapangan pekerjaan dikarenakan karena faktor kelangkaan modal untuk berinvestasi. Masalah pengangguran itu sendiri tidak hanya terjadi di negara-negara berkembang namun juga dialami oleh negara-negara maju. Namun masalah pengangguran di negara-negara maju jauh lebih mudah terselesaikan dari pada di negara-negara berkembang karena hanya berkaitan dengan pasang surutnya business cycle dan bukan karena faktor kelangkaan investasi, masalah ledakan penduduk, ataupun masalah sosial politik di negara tersebut.
2.      MACAM-MACAM JENIS PENGANGGURAN
Ada bermacam-macam jenis pengangguran secara umum yang ada, antara lain adalah pengangguran friksional, pengangguran struktural, pengangguran musiman dan pengangguran siklikal.
1.      Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
2.      Pengangguran Struktural / Structural Unemployment
Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
3.      Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren yang menanti musim durian.
4.      Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
Tambahan :
Pengangguran juga dapat dibedakan atas pengangguran sukarela (voluntary unemployment) dan dukalara (involuntary unemployment). Pengangguran suka rela adalah pengangguran yang menganggur untuk sementara waktu karna ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Sedangkan pengangguran duka lara adalah pengengguran yang menganggur karena sudah berusaha mencari pekerjaan namun belum berhasil mendapatkan kerja.
3.      FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA PENGANGGURAN DI INDONESIA
Pengangguran adalah suatu kondisi di mana orang tidak dapat bekerja, karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan. Ada berbagai macam tipe pengangguran, misalnya pengangguran teknologis, pengangguran friksional dan pengangguran struktural. Tingginya angka pengangguran, masalah ledakan penduduk, distribusi pendapatan yang tidak merata, dan berbagai permasalahan lainnya di negara kita menjadi salah satu faktor utama rendahnya taraf hidup para penduduk di negara kita. Namun yang menjadi manifestasi utama sekaligus faktor penyebab rendahnya taraf hidup di negara-negara berkembang adalah terbatasnya penyerapan sumber daya, termasuk sumber daya manusia. Seorang pengamat tenaga kerja dari Serang Darlaini Nasution SE mengatakan, ada tiga faktor mendasar yang menjadi penyebab masih tingginya tingkat pengangguran di Indonesia. Ketiga faktor tersebut adalah, ketidaksesuaian antara hasil yang dicapai antara pendidikan dengan lapangan kerja, ketidakseimbangan demand (permintaan) dan supply (penawaran) dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dihasilkan masih rendah. Penyebab lainnya adalah kualitas SDM itu sendiri yang tidak sesuai dengan yang diharapkan di lapangan, antara lain dikarenakan penciptaan SDM oleh perguruan tinggi yang belum memadai, atau belum mencapai standar yang ditetapkan.
Pengangguran intelektual di Indonesia cenderung terus meningkat dan semakin mendekati titik yang mengkhawatirkan. Pengangguran intelektual ini tidak terlepas dari persoalan dunia pendidikan yang tidak mampu menghasilkan tenaga kerja berkualitas sesuai tuntutan pasar kerja sehingga seringkali tenaga kerja terdidik kita kalah bersaing dengan tenaga kerja asing. Fenomena inilah yang sedang dihadapi oleh bangsa kita di mana para tenaga kerja yang terdidik banyak yang menganggur walaupun mereka sebenarnya menyandang gelar. Salah satu penyebab pengangguran di kalangan lulusan perguruan tinggi adalah karena kualitas pendidikan tinggi di Indonesia yang masih rendah. Akibatnya lulusan yang dihasilkanpun kualitasnya rendah sehingga tidak sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Pengangguran terdidik dapat saja dipandang sebagai rendahnya efisiensi eksternal sistem pendidikan. Namun bila dilihat lebih jauh, dari sisi permintaan tenaga kerja, pengangguran terdidik dapat dipandang sebagai ketidakmampuan ekonomi dan pasar kerja dalam menyerap tenaga terdidik yang muncul secara bersamaan dalam jumlah yang terus berakumulasi.
4.      UPAYA PEMERINTAH DALAM MENGATASI PENGANGGURAN
Menarik para investor asing bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah
jika kita berkaca pada situasi dan kondisi sekarang ini. Suhu politik yang
semakin memanas, kerawanan sosial, teror bom, faktor desintegrasi bangsa,
dan berbagai masalah lainnya akan membuat para investor asing enggan untuk
menanamkan modalnya di Indonesia. Karena itulah maka situasi dan kondisi
yang kondusif haruslah diupayakan dan dipertahankan guna menarik investor
asing masuk kemari dan menjaga agar para investor asing yang sudah
menanamkan modalnya asing tidak lagi menarik modalnya ke luar yang nantinya
akan berakibat capital outflow.
Untuk aplikasinya ada baiknya pemerintah tetap mendata pengangguran dan kemiskinan secara tepat tanpa kepentingan apapun dan sekaligus mencari jalan keluar untuk masalah ini. Mungkin banyak hal yang dapat dilakukan pemerintah mengatasi masalah pengangguran.
Pertama, menjaga stabilitas politik dan ekonomi. Keadaan politik dan ekonomi yang stabil harus terus dipertahankan agar dunia usaha baik pengusaha dalam dan luar negri merasa nyaman dalam menjalankan usahanya. Bangkitnya dunia usaha (sektor riil) akan menyerap pengangguran yang ada. Administrasi birokrasi harus seefesian mungkin. Jangan jadikan biriksasi yang bertele-tele membuat pengusaha jadi enggan dalam memulai suatu usaha. Apalagi cara ini akan meningkatkan biaya produksi perusahaan.

Kedua, meningkatkan kemampuan kerja. Pengangguran di Indonesia disebabkan salah satunya karena kemampuan tenaga kerja (skill) kita yang rendah. Untuk hal ini pemerintah harus terus menjaga kualitas pendidikan dan pelatihan yang baik. Kejadian Ujian Nasional di beberapa daerah menjadi pelajaran yang amat berharga untuk mengevaluasi kembali apakah kebijakan ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan kita.
Masih banyak lagi kebijakan yang dapat diambil oleh pemerintah untuk menekan angka pengangguran. Yang perlu selalu di ingat adalah pengangguran sangat dekat dengan kemiskinan. Dan kemiskinan pasti akan menyimpan potensi konflik yang besar.
5.      AKIBAT YANG TERJADI JIKA PENGANGGURAN TIDAK SEGERA DI TANGGULANGI OLEH PEMERINTAH
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.

Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.
Akibat krisis finansial yang memporak-porandakan perkonomian nasional, banyak para pengusaha yang bangkrut karena dililit hutang bank atau hutang ke rekan bisnis. Begitu banyak pekerja atau buruh pabrik yang terpaksa di-PHK oleh perusahaan di mana tempat ia bekerja dalam rangka pengurangan besarnya cost yang dipakai untuk membayar gaji para pekerjanya. Hal inilah yang menjadi salah satu pemicu terjadinya ledakan pengangguran yakni pelonjakan angka pengangguran dalam waktu yang relatif singkat.
6.      SOLUSI UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PENGANGGURAN DI INDONESIA
Kami berusaha untuk memberikan solusi guna mengatasi pengangguran yang ada di Indonesia dengan berbagai cara.
Cara mengatasi pengangguran adalah:
  1. Memperluas kesempatan kerja
Menurut kami, kesempatan kerja dapat diperluas dengan dua cara, yaitu:
a.       pengembangan industri, terutama jenis industri yang bersifat padat karya (yang dapat menyerap relatif banyak tenaga kerja).
b.      melalui berbagai proyek pekerjaan umum, seperti pembuatan jalan, saluran air, bendungan dan jembatan.
  1. Menurunkan jumlah angkatan kerja
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan jumlah angkatan kerja, misalnya program keluarga berencana, program wajib belajar dan adanya pembatasan usia kerja minimum.
  1. Meningkatkan kualitas kerja dari tenaga kerja yang ada, sehingga mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan keadaan. Banyak cara yang bisa dilakukan, seperti melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, kursus, balai latihan kerja, mengikuti seminar dan yang lainnya, atau dengan:
a.       Cara mengatasi Pengangguran Friksional dan Sukarela:
·         Proyek Padat Karya
·         Menarik Investor baru
·         Pengembangan transmigrasi
·         Memberikan bantuan pinjaman lunak untuk UKM.
b.      Cara Mengatasi Pengangguran Konjungtural:
·         Meningkatkan daya beli masyarakat sehingga pasar menjadi ramai dan akan menambah jumlah permintaan.
·         Mengatur bunga bank agar tidak terlalu tinggi sehingga investor lebih suka menginvestasikan uangnya
c.       Cara Mengatasi Pengangguran Struktural:
·         Menyediakan lapangan kerja baru
·         Pelatihan tenaga kerja
·         Menarik investor.
d.      Cara Mengatasi Pengangguran Musiman:
·         Pelatihan ketrampilan lainnya.
·         Menginformasikan lowongan pekerjaan yang ada di sektor lain.
e.       Cara mengatasi pengangguran Deflasioner:
·         Pelatihan tenaga kerja.
·         Menarik investor baru.
f.       Cara Mengatasi Pengangguran Teknologi:
·         Mempersiapkan masyarakat untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi dg cara memasukkan materi kurikulum pelatihan teknologi di sekolah.
·         Pengenalan teknologi sejak dini.
·         Pelatihan tenaga pendidik untuk penguasaan teknologi

PENUTUP
KESIMPULAN

            Pengangguran tak pernah lepas dari negara yang sedang berkembang. Mereka ada karena bertambah pesatnya jumlah penduduk tanpa ada keseimbangan antara lahan untuk mencari kerja dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah. Selain itu juga dikarenakan mutu kualitas mereka masih jauh di bawah batas minimal kualitas SDA yang diinginkan oleh perusahaan. Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya.
Jenis & macam pengangguran pun ada beberapa, di antaranya adalah: Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment, Pengangguran Struktural / Structural Unemployment, Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment, dan Pengangguran Siklikal.
Jika pemerintah tidak bisa menanggulangi pengangguran, maka pemerintah harus bisa menanggung permasalahan dibawah ini:
·         Timbulnya kemiskinan
·         Timbulnya gangguan keamanan
·         Terjadi kekacauan politik
·         Menganggu pertumbuhan dan gangguan ekonomi
·         Terjadi masalah-masalah social

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar